Rabu, 2 Jun 2010

~wanita dan airmata~


--------------------------------------------------------------------

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya pada ibunya.

"Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab aku wanita".

"Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan

memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu

menangis?, Ibu menangis tanpa sebab yang jelas". sang ayah

menjawab, "Semua wanita memang sering menangis tanpa alasan". Hanya

itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Sampai kemudian si anak itu tumbuh menjadi remaja, ia tetap

bertanya-tanya, mengapa wanita menangis. Hingga pada suatu malam,

ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa wanita

mudah sekali menangis?"

Dalam mimpinya ia merasa seolah Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan

wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya,

agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga

bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi

yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan

bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali ia menerima cerca dari

anaknya itu. Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap

bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.

Kepada wanita, Kuberikan kesabaran untuk merawat keluarganya walau

letih,

walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai

semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali

anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula

yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang mengantuk

menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat

didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui

masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukankah

tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak

terkoyak.

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan

pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak

pernah melukai istrinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu

akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar

tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.

Dan akhirnya Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan

perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat

digunakan bila-bila pun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang

dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air mata ini adalah air mata

kehidupan".

1 ulasan: